Bergulirnya wacana perubahan kurukulum secara besar-besaran
memicu respon dari berbagai pihak yang terkait dengan pendidikan. Apalagi jika
membaca komentar pada postingan Di Kurikulum
Baru, Mata Pelajaran TIK Di SMP Dihilangkan?
Pada dasarnya semua tanggapan adalah baik. Pemerintah juga
mungkin mempunyai tujuan lebih baik dibalik rencana perubahan tersebut. Mari
kita hormati rencana baik pemerintah itu. dan kita hanya bersiap-siap untuk
menyambut kurukulum baru yang katanya akan mulai diberlakukan tahun 2013.
Berikut ini saya sampaikan artikel yang saya ambil dari kemdiknas.go.id
Perubahan kurikulum adalah pekerjaan besar. Berubahnya
kurikulum akan merubah empat aspek yang terkait di dalamnya, yaitu standar isi,
standar proses, standar kelulusan, dan standar penilaian. Setelah berubah pun,
kurikulum bukanlah hanya sebagai pajangan, tap harus diterjemahkan lagi dalam
buku pengantar pelajaran yang akan disampaikan ke siswa. Tentang standar
lulusan, perubahan akan tergambar dari soft skill dan hard skill yang
diterjemahkan sebagai kompetensi para lulusan. Kedua kompetensi tersebut harus
dinaikkan dan diseimbangkan dengan melibatkan tiga domain, yaitu sikap,
keterampilan, dan pengetahuan.
Dari sisi isi, ada kedudukan mata pelajaran dan
pendekatannya. Kalau sekarang kompetensi itu diturunkan dari mata pelajaran, ke
depan akan berubah menjadi mata pelajaran yang dikembangkan dari kompetensi.
“Jadi mata pelajaran itu kendaraan saja. Kalau mau nyebrang lautan ya pakai
kapal. Naik gunung pakai sepeda gunung,” kata Mendikbud M. Nuh, Selasa (13/11)
di ruang kerjanya.
Untuk standar proses, semula proses terpaku pada eksplorasi,
terfokus. Sedang di kurikulum yang baru siswa menjadi lebih aktif dalam
observasi. Dan untuk standar penilaian, akan dilakukan dengan berbasis
kompetensi. Salah satu pendukung kompetensi itu adalah ekstrakulikuler Pramuka
yang wajib diikuti semua siswa. Karena dalam pramuka terdapat leadership, kerja
sama, keberanian, dan solidaritas.
Pendekatan kurikulum yang paling kritikal dan krusial berada
pada pendidikan dasar SD dan SMP. Karena jika pendidikan di SD bagus, ke belakangnya
juga akan bagus. Dan untuk SD-SMP digunakan pendekatan tematik integratif dalam
semua mata pelajaran. Konsep ini merupakan metode pembelajaran yang didasarkan
atas tema-tema. Dalam satu tema yang diangkat akan merambah ke mata pelajaran
lain. “Misalkan pelajaran Bahasa Indonesia, guru mengambil tema sungai. Ada
pendekatan observasi seperti apa sungai, apa isinya, kenapa bisa mengalir, dan
sebagainya. Semua pendekatan tersebut akan mengarah kepada semua mata
pelajaran. Baik bahasa indonesia, sains, agama, dan matematika,” jelas Menteri
Nuh.
Ada enam mata pelajaran yang akan diajarkan di SD. Yaitu
Bahasa Indonesia, PPKn, Agama, Matematika, dan muatan lokal yang dibagi dua:
prakarya dan pendidikan jasmani dan olahraga kesehatan. Dalam enam mata pelajar
yang terintegrasi secra tematik ini, siswa tidak perlu lagi membawa puuluhan
buku ke sekolah setiap harinya. Ada integrasi pembelajaran di dalamnya. Dan
dengan perubahan kurikulum ini pula, siswa tidak terkungkung di dalam kelas
ataupun laboratorium. Setiap apa yang dilihatnya akan menjadi bahan belajarnya,
dan menjadikan guru bukan satu-satunya sumber belajar. (AR)