I. PENDEKATAN,
MODEL, STRATEGI, DAN
METODE PEMBELAJARAN
Pertanyaan
1.
Jelaskan perbedaan antara pendekatan,
model, dan strategi pembelajaran!
Jawab:
a.
Pendekatan pembelajaran dapat dipahami sebagai cara pandang
terhadap objek yang akan mewarnai seluruh jalannya proses pembelajaran.
b.
Model pembelajaran adalah
model pembelajaran adalah pola atau acuan yang digunakan untuk
melaksanakan proses belajar.
c.
Strategi pembelajaran adalah kebijakan yang dipilih oleh guru
untuk mencapai tujuan pembelajaran
2.
Jelaskan dasar pertimbangan pencanangan
pembelajaran tematik.
Jawab:
Dasar
pertimbangan pencanangan pembelajaran tematik
adalah teori
belajar gestalt. Gestalt berasal dari bahasa Jerman yang berarti ’whole
configuration’ atau bentuk yang utuh, pola, kesatuan dan keseluruhan. Teori
ini memandang kejiwaan manusia terikat pada pengamatan yang berwujud pada bentuk menyeluruh. Menurut teori belajar ini
seorang belajar jika ia mendapat ”insight”. Insight itu diperoleh bila ia
melihat hubungan tertentu antara berbagai unsur dalam situasi itu, sehingga
hubungan itu menjadi jelas baginya dan demikian memecahkan masalah itu.
3.
Uraikan karakteristik pembelajaran
tematik!
Jawab:
a.
Berpusat pada siswa
b.
Memberikan pengalaman langsung
c.
Pemisahan mata pelajaran tidak begitu
jelas
d.
Menyajikan konsep dari berbagai mata
pelajaran
e.
Bersifat luwes
II. PEMBELAJARAN KOOPERATIF
1.
Jelaskan perbedaan antara teori
perkembangan dengan teori elaborasi dalam pembelajaran kooperatif!
Jawab:
Asumsi
yang mendasar dari teori perkembangan adalah ingteraksi antar siswa di sekitar
tugas-tugas yang sesuai dalam meningkatkan penguasaan mereka terhadap
konsep-konsep yang sulit. Menurut Vygotsky interaksi antar siswa terjadi pada zona of proximal development ”jarak
antara tingkat perkembangan sesungguhnya yang didefinisikan sebagai kemampuan
pemecahan masalah secara mandiri dan tingkat perkembangan potensial yang
didefinisikan sebagai kemampuan pemecahan masalah di bawah bimbingan orang
dewasa atau teman sebaya yang lebih mampu”. Sementara itu, Pandangan teori
elaborasi kognitif berbeda dengan pandangan teori perkembangan. Penelitian
dalam psikologji kognitif telah menemukan bahwa apabila informasi harus tinggal
dalam memori, siswa harus terlibat dalam beberapa macam kegiatan restruktur
atau elaborasi atas suatu materi.
2.
Uraikan tujuan pembelajaran kooperatif!
Jawab:
a. Perestasi Akademik
Meskipun pembelajaran kooperatif
mencakup berbagai tujuan sosial, namun pembelajaran kooperatif juga dapat
digunakan untuk meningkatkan prestasi akademik. Para pengembang pembelajaran
kooperatif telah menunjukan bahwa struktur penghargaan kooperatif dapat
meningkatkan nilai yang diperoleh siswa dan mengubah norma-norma yang sesuai
dengan prestasi itu (Arends, 1997: 111). Selain itu, pembelajaran kooperatif
dapat bermanfaat bagi siswa yang berprestasi rendah dan tinggi bersama-sama
dalam mengajarkan tugas-tugas akademik. Siswa yang berprestasi tinggi secara
akademik memperoleh lebih banyak karena ia berfungsi sebagai tutor yang
membutuhkan pemikiran yang lebih mendalam tentang konsep-konsep dalam suatu
pelajaran.
b. Penerimaan akan Keanekaragaman
Efek penting kedua dari model pembelajaran kooperatif adalah penerimaan
yang lebih luas dari orang-orang yang berbeda berdasarkan ras, budaya, kelas
sosial, kemampuan dan ketidakmampuannya. Belajar kooperatif menyajikan peluang
bagi siswa dari berbagai latar belakang dan kondisi untuk bekerja dengan saling
bergantung pada tugas-tugas akademik, dan melalui struktur penghargaan
kooperatif akan belajar saling menghargai satu sama lain.
c.
Perkembangan
Keterampilan Kooperatif
Tujuan ketiga dan penting dari belajar kooperatif adalah mengajarkan kepada
siswa keterampilan-keterampilan kerjasama dan elaborasi. Ini merupakan
keterampilan penting yang harus dimiliki dalam suatu masyarakat, di mana banyak
pekerjaan orang dewasa dilakukan dalam organisasi besar dan saling
ketergantungan dan sangat beragam budayanya. Namun banyak anak-anak dan orang
dewasa kekurangan keterampilan ini. Hal ini dibutuhkan dengan seberapa sering
ketidaksesuaian di antara individu-individu dapat membawa pada tindak kekerasan
atau seberapa sering orang dewasa menyampaikan rasa tidak puasnya saat diminta
bekerja dalam situasi kooperatif.
3.
Kemukakan karakterstik pembelajaran
kooperatif!
Jawab:
Karakteristik
pembelajaran kooperatif yaitu :
- siswa bekerja dalam kelompok untuk mengurai
materi akademis / ajar
-
anggota-anggota dalam kelompok diatur terdiri dari siswa yang
berkemampuan rendah, sedang, dan tinggi
-
jika memungkinkan masing-masing anggota kelompok kooperatif berbeda suku, budaya, dan jenis kelamin
- sistem perhargaan yang berorientasi kepada
kelompok daripada individu
4.
Kemukakan langkah-langkah pembelajaran
koopetif tipe:
a.
Jigsaw
Jawab:
• siswa
dikelompokkan menjadi beberapa kelompok heterogen 4-5 orang
• tim
anggota dalam kelompok/ tim diberi bagian materi yang berbeda
• anggota
dari tim-tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian sama bertemu dalam
kelompok baru (kelompok ahli) untuk
mendiskusikan sub bab mereka.
• jika
kelompok ahli selesai mendiskusikan tugasnya, maka anggota kelompok kembali ke
kelompok asal/semula (home teams) untuk mengajar anggota lainnya dlm klmpok
semula
• tiap
kelompok/tim ahli mempresentasikan hasil diskusi.
• guru
memberi evaluasi
• kesimpulan/penutup
b.
STAD
Jawab:
·
membentuk kelompok heterogen 4-5
orang anggotanya
·
guru menyajikan pelajaran
·
guru memberi tugas
·
tiap anggota kelompok menggunakan
lembar kerja untuk menguasai bahan ajar melalui tanya jawab atau diskusi antar
sesama anggota kelompok
·
guru memberi kuis/pertanyaan kpd
seluruh siswa. pada saat menjawab , tidak dibolehkan siswa saling membatu
·
memberi evaluasi
·
kesimpulan
c.
NHT
Jawab:
• Langkah 1 – Numbering:
Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok beranggotakan tiga sampai lima orang
dan memberi nomor 1 sampai lima kepada setiap anggota dalam setiap kelompok,
sehingga setiap siswa pada masing-masing kelompok memiliki nomor sendiri.
• Langkah 2 – Questioning:
Guru mengajukan sebuah pertanyaan kepada siswa.
• Langkah 3 – Heads
Together: Siswa berdiskusi dan menyatukan pendapat dengan anggota
kelompoknya mengenai jawaban pertanyaan guru, dan memastikan setiap anggota
kelompok mengetahui dan memahami jawaban tersebut.
• Langkah 4 – Answering:
Guru menyebutkan satu nomor dan siswa dari masing-masing kelompok yang bernomor
sama dengan yang disebutkan guru mengemukakan jawabannya.
d.
TPS
Jawab:
• Langkah
1 – Thinking: Guru mengajukan sebuah pertanyaan atau isu yang terkait
dengan pelajaran dan meminta semua siswa untuk menggunakan waktu satu menit
memikirkan sendiri tentang jawabannya. Siswa perlu diperingatkan bahwa
berbicara bukan bagian dari langkah ini
• Langkah 2 – Pairing:
Guru meminta siswa untuk duduk berpasang-pasangan dan mendiskusikan apa yang
telah mereka pikirkan. Interaksi yang dilakukan dapat berupa saling berbagi
jawaban mengenai pertanyaan yang diajukan guru atau saling berbagi ide tentang
isu yang dikemukakan guru. Waktu yang disediakan untuk langkah ini adalah 4 – 5
menit.
• Langkah 3 – Sharing:
Guru meminta siswa untuk berbagi dengan seluruh kelas apa yang telah mereka
sepakati dengan pasangannya. Sebaiknya guru berjalan mengelilingi ruangan,
mendekati pasangan-pasangan siswa, dan mendengarkan laporan mereka. Mengingat
keterbatasan waktu, maka cukup seperempat atau setengah dari seluruh pasangan
dalam kelas yang diberi kesempatan melaporkan kesepakatan mereka.
III. MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG
Pertanyaan
1. Jelaskan pengertian pembelajaran langsung!
Jawab:
Model Pembelajaran Langsung merupakan suatu model pendekatan mengajar yang
dapat membantu siswa di dalam mempelajari dan menguasai ketrampilan dasar serta
memperoleh informasi selangkah demi selangkah.
2. Uraikan kelebihan dan kelemahan
model pembelajaran langsung!
Jawab:
·
Kelebihan:
Sesuai adalah untuk mengajarkan mata pelajaran yang berorientasi pada
penampilan atau kinerja seperti menulis, membaca, matematika, musik, pendidikan
olahraga dll. Apabila informasi atau ketrampilan yang akan diajarkan
terstruktur dengan baik dan dapat diajarkan selangkah demi selangkah, model
pembelajaran langsung sangat cocok dipergunakan
·
Kelemahan
Kurang cocok untuk mengajarkan ketrampilan sosial atau kreatifitas,
proses berfikir tinggi dan abstrak
3. Kemukakan karakteristik
pembelajaran langsung!
Jawab:
a. Dilakukan dengan cara menyampaikan
materi pelajaran secara verbal, artinya bertutur secara lisan merupakan alat
utama dalam melakukan strategi ini, oleh
karena itu diidentikkan dengan ceramah.
b. Biasanya materi pelajaran yang
disampaikan adalah mata pelajaran yang sudah jadi seperti data atau fakta.
Konsep-konsep tertentu yang harus dihafal sehingga tidak menuntut siswa untuk
berfikir ulang. Ada yang menyebut dengan istilah pengetahuan prosedur dan
pengetahuan dekleratif.
c. Tujuan utama pembelajaran adalah
penguasaan materi itu sendiri. Artinya, setelah proses pembelajaran berakhir
siswa diharapkan dapat memahaminya dengan benar dan cara mengungkapkan kembali
materi yang telah diuraikan.
4. Deskripsikan secara
rinci fase-fase pembelajaran langsung!
Jawab:
·
Menyampaikan tujuan.
Guru menjelaskan tujuan Pembelajaran khusus, informasi latar belakang pelajaran, pentingnya pelajaran, mempersiapkan siswa untuk belajar.
Guru menjelaskan tujuan Pembelajaran khusus, informasi latar belakang pelajaran, pentingnya pelajaran, mempersiapkan siswa untuk belajar.
·
Mendemonstrasikan pengetahuan atau ketrampilan.
Guru mendemonstrasikan ketrampilan dengan benar, atau menyajikan informasi setahap demi setahap.
Guru mendemonstrasikan ketrampilan dengan benar, atau menyajikan informasi setahap demi setahap.
·
Membimbing pelatihan.
Guru merencanakan dan memberi bimbingan pelatihan awal.
Guru merencanakan dan memberi bimbingan pelatihan awal.
Dalam memberikan bimbingan
pelatihan guru perlu:
ü Menugasi siswa melakukan
latihan singkat dan bermakna.
ü Memberikan pelatihan
sampai benar-benar menguasai konsep/ketrampilan yang dipelajari.
ü Memperhatikan tahap-tahap
pelatihan (dibagi dalam segmen-segmen sehingga sangat efektif untuk memantapkan
ketrampilan yang pernah dipelajari siswa.
ü Mengecek
pemahaman dan memberikan umpan balik.
ü
Mengecek apakah siswa telah berhasil
melakukan tugas dengan baik, memberi umpan balik.
Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan.
Guru mempersiapkan kesempatan melakukan pelatihan lanjutan, dengan perhatian khusus pada penerapan kepada situasi lebih kompleks dan kehidupan sehari-hari.
Guru mempersiapkan kesempatan melakukan pelatihan lanjutan, dengan perhatian khusus pada penerapan kepada situasi lebih kompleks dan kehidupan sehari-hari.