Halo Sobat ! | Members area : Register | Sign in
| |

Minggu, 11 November 2012

TEORI BELAJAR DAN MODEL PEMBELAJARAN


I. PENDEKATAN,   MODEL,   STRATEGI,  DAN  METODE PEMBELAJARAN
Pertanyaan
1.        Jelaskan perbedaan antara pendekatan, model, dan strategi pembelajaran!
Jawab:
a.        Pendekatan pembelajaran dapat dipahami sebagai cara pandang terhadap objek yang akan mewarnai seluruh jalannya proses pembelajaran.
b.       Model pembelajaran adalah  model pembelajaran adalah pola atau acuan yang digunakan untuk melaksanakan proses belajar.
c.        Strategi pembelajaran adalah kebijakan yang dipilih oleh guru untuk mencapai tujuan pembelajaran
2.        Jelaskan dasar pertimbangan pencanangan pembelajaran tematik.
Jawab:
Dasar pertimbangan pencanangan pembelajaran tematik  adalah teori belajar gestalt. Gestalt berasal dari bahasa Jerman yang berarti ’whole configuration’ atau bentuk yang utuh, pola, kesatuan dan keseluruhan. Teori ini memandang kejiwaan manusia terikat pada pengamatan yang berwujud pada  bentuk menyeluruh. Menurut teori belajar ini seorang belajar jika ia mendapat ”insight”. Insight itu diperoleh bila ia melihat hubungan tertentu antara berbagai unsur dalam situasi itu, sehingga hubungan itu menjadi jelas baginya dan demikian memecahkan masalah itu.
3.        Uraikan karakteristik pembelajaran tematik!
Jawab:
a.        Berpusat pada siswa
b.       Memberikan pengalaman langsung
c.        Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas
d.       Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran
e.        Bersifat luwes

II. PEMBELAJARAN KOOPERATIF
1.        Jelaskan perbedaan antara teori perkembangan dengan teori elaborasi dalam pembelajaran kooperatif!
Jawab:
Asumsi yang mendasar dari teori perkembangan adalah ingteraksi antar siswa di sekitar tugas-tugas yang sesuai dalam meningkatkan penguasaan mereka terhadap konsep-konsep yang sulit. Menurut Vygotsky interaksi antar siswa terjadi pada zona of proximal development ”jarak antara tingkat perkembangan sesungguhnya yang didefinisikan sebagai kemampuan pemecahan masalah secara mandiri dan tingkat perkembangan potensial yang didefinisikan sebagai kemampuan pemecahan masalah di bawah bimbingan orang dewasa atau teman sebaya yang lebih mampu”. Sementara itu, Pandangan teori elaborasi kognitif berbeda dengan pandangan teori perkembangan. Penelitian dalam psikologji kognitif telah menemukan bahwa apabila informasi harus tinggal dalam memori, siswa harus terlibat dalam beberapa macam kegiatan restruktur atau elaborasi atas suatu materi.
2.        Uraikan tujuan pembelajaran kooperatif!
Jawab:
a.       Perestasi Akademik
Meskipun pembelajaran kooperatif mencakup berbagai tujuan sosial, namun pembelajaran kooperatif juga dapat digunakan untuk meningkatkan prestasi akademik. Para pengembang pembelajaran kooperatif telah menunjukan bahwa struktur penghargaan kooperatif dapat meningkatkan nilai yang diperoleh siswa dan mengubah norma-norma yang sesuai dengan prestasi itu (Arends, 1997: 111). Selain itu, pembelajaran kooperatif dapat bermanfaat bagi siswa yang berprestasi rendah dan tinggi bersama-sama dalam mengajarkan tugas-tugas akademik. Siswa yang berprestasi tinggi secara akademik memperoleh lebih banyak karena ia berfungsi sebagai tutor yang membutuhkan pemikiran yang lebih mendalam tentang konsep-konsep dalam suatu pelajaran.
b.       Penerimaan akan Keanekaragaman
Efek penting kedua dari model pembelajaran kooperatif adalah penerimaan yang lebih luas dari orang-orang yang berbeda berdasarkan ras, budaya, kelas sosial, kemampuan dan ketidakmampuannya. Belajar kooperatif menyajikan peluang bagi siswa dari berbagai latar belakang dan kondisi untuk bekerja dengan saling bergantung pada tugas-tugas akademik, dan melalui struktur penghargaan kooperatif akan belajar saling menghargai satu sama lain.
c.        Perkembangan Keterampilan Kooperatif
Tujuan ketiga dan penting dari belajar kooperatif adalah mengajarkan kepada siswa keterampilan-keterampilan kerjasama dan elaborasi. Ini merupakan keterampilan penting yang harus dimiliki dalam suatu masyarakat, di mana banyak pekerjaan orang dewasa dilakukan dalam organisasi besar dan saling ketergantungan dan sangat beragam budayanya. Namun banyak anak-anak dan orang dewasa kekurangan keterampilan ini. Hal ini dibutuhkan dengan seberapa sering ketidaksesuaian di antara individu-individu dapat membawa pada tindak kekerasan atau seberapa sering orang dewasa menyampaikan rasa tidak puasnya saat diminta bekerja dalam situasi kooperatif.
3.        Kemukakan karakterstik pembelajaran kooperatif!
Jawab:
Karakteristik pembelajaran kooperatif yaitu :
-  siswa bekerja dalam kelompok untuk mengurai materi akademis / ajar
-  anggota-anggota dalam kelompok diatur terdiri dari siswa yang berkemampuan rendah, sedang, dan tinggi
-  jika memungkinkan masing-masing anggota kelompok kooperatif berbeda  suku, budaya, dan jenis kelamin
-  sistem perhargaan yang berorientasi kepada kelompok daripada individu

4.        Kemukakan langkah-langkah pembelajaran koopetif tipe:
a.        Jigsaw
Jawab:
       siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok heterogen 4-5 orang
       tim anggota dalam kelompok/ tim diberi bagian materi yang berbeda
       anggota dari tim-tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian sama bertemu dalam kelompok  baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka.
       jika kelompok ahli selesai mendiskusikan tugasnya, maka anggota kelompok kembali ke kelompok asal/semula (home teams) untuk mengajar anggota lainnya dlm klmpok semula
       tiap kelompok/tim ahli mempresentasikan hasil diskusi.
       guru memberi evaluasi
       kesimpulan/penutup 

b.       STAD
Jawab:
·         membentuk kelompok heterogen 4-5 orang anggotanya
·         guru menyajikan pelajaran
·         guru memberi tugas
·         tiap anggota kelompok menggunakan lembar kerja untuk menguasai bahan ajar melalui tanya jawab atau diskusi antar sesama anggota kelompok
·         guru memberi kuis/pertanyaan kpd seluruh siswa. pada saat menjawab , tidak dibolehkan siswa saling membatu
·         memberi evaluasi
·         kesimpulan
c.        NHT
Jawab:
       Langkah 1 – Numbering: Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok beranggotakan tiga sampai lima orang dan memberi nomor 1 sampai lima kepada setiap anggota dalam setiap kelompok, sehingga setiap siswa pada masing-masing kelompok memiliki nomor sendiri.
       Langkah 2 – Questioning: Guru mengajukan sebuah pertanyaan kepada siswa.
       Langkah 3 – Heads Together: Siswa berdiskusi dan menyatukan pendapat dengan anggota kelompoknya mengenai jawaban pertanyaan guru, dan memastikan setiap anggota kelompok mengetahui dan memahami jawaban tersebut.
       Langkah 4 – Answering: Guru menyebutkan satu nomor dan siswa dari masing-masing kelompok yang bernomor sama dengan yang disebutkan guru mengemukakan jawabannya.
d.       TPS
Jawab:
       Langkah 1 – Thinking: Guru mengajukan sebuah pertanyaan atau isu yang terkait dengan pelajaran dan meminta semua siswa untuk menggunakan waktu satu menit memikirkan sendiri tentang jawabannya. Siswa perlu diperingatkan bahwa berbicara bukan bagian dari langkah ini
       Langkah 2 – Pairing: Guru meminta siswa untuk duduk berpasang-pasangan dan mendiskusikan apa yang telah mereka pikirkan. Interaksi yang dilakukan dapat berupa saling berbagi jawaban mengenai pertanyaan yang diajukan guru atau saling berbagi ide tentang isu yang dikemukakan guru. Waktu yang disediakan untuk langkah ini adalah 4 – 5 menit.
       Langkah 3 – Sharing: Guru meminta siswa untuk berbagi dengan seluruh kelas apa yang telah mereka sepakati dengan pasangannya. Sebaiknya guru berjalan mengelilingi ruangan, mendekati pasangan-pasangan siswa, dan mendengarkan laporan mereka. Mengingat keterbatasan waktu, maka cukup seperempat atau setengah dari seluruh pasangan dalam kelas yang diberi kesempatan melaporkan kesepakatan mereka.
 III. MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG
Pertanyaan
1.  Jelaskan pengertian pembelajaran langsung!
Jawab:
Model Pembelajaran Langsung merupakan suatu model pendekatan mengajar yang dapat membantu siswa di dalam mempelajari dan menguasai ketrampilan dasar serta memperoleh informasi selangkah demi selangkah.
2.  Uraikan kelebihan dan kelemahan model pembelajaran langsung!
Jawab:
·         Kelebihan:
Sesuai adalah untuk mengajarkan mata pelajaran yang berorientasi pada penampilan atau kinerja seperti menulis, membaca, matematika, musik, pendidikan olahraga dll. Apabila informasi atau ketrampilan yang akan diajarkan terstruktur dengan baik dan dapat diajarkan selangkah demi selangkah, model pembelajaran langsung sangat cocok dipergunakan
·         Kelemahan
Kurang cocok untuk mengajarkan ketrampilan sosial atau kreatifitas, proses berfikir tinggi dan abstrak
3.  Kemukakan karakteristik pembelajaran langsung!
Jawab:
a. Dilakukan dengan cara menyampaikan materi pelajaran secara verbal, artinya bertutur secara lisan merupakan alat utama dalam melakukan strategi ini,  oleh karena itu diidentikkan dengan ceramah.
b. Biasanya materi pelajaran yang disampaikan adalah mata pelajaran yang sudah jadi seperti data atau fakta. Konsep-konsep tertentu yang harus dihafal sehingga tidak menuntut siswa untuk berfikir ulang. Ada yang menyebut dengan istilah pengetahuan prosedur dan pengetahuan dekleratif.
c. Tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi itu sendiri. Artinya, setelah proses pembelajaran berakhir siswa diharapkan dapat memahaminya dengan benar dan cara mengungkapkan kembali materi yang telah diuraikan.

4.  Deskripsikan secara rinci fase-fase pembelajaran langsung!
Jawab:
·         Menyampaikan tujuan.
Guru menjelaskan tujuan Pembelajaran khusus, informasi latar belakang pelajaran, pentingnya pelajaran, mempersiapkan siswa untuk belajar.
·         Mendemonstrasikan pengetahuan atau ketrampilan.
Guru mendemonstrasikan ketrampilan dengan benar, atau menyajikan informasi setahap demi setahap.
·         Membimbing pelatihan.
Guru merencanakan dan memberi bimbingan pelatihan awal.
Dalam memberikan bimbingan pelatihan guru perlu:
ü  Menugasi siswa melakukan latihan singkat dan bermakna.
ü  Memberikan pelatihan sampai benar-benar menguasai konsep/ketrampilan yang dipelajari.
ü  Memperhatikan tahap-tahap pelatihan (dibagi dalam segmen-segmen sehingga sangat efektif untuk memantapkan ketrampilan yang pernah dipelajari siswa.
ü  Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik.
ü  Mengecek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik, memberi umpan balik.
Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan.
Guru mempersiapkan kesempatan melakukan pelatihan lanjutan, dengan perhatian khusus pada penerapan kepada situasi lebih kompleks dan kehidupan sehari-hari.